Selasa, 02 Mei 2017

Nongkrong di Dedhi Coffee dan Sepiring Nasi Goreng

Alhamdulillah... akhirnya blog kopiku terjamah juga. Mulai sok sibuk sih sebenarnya diriku dengan blogku yang utama. Gimana nggak sibuk la wong habis nulis dihapus, nulis dihapus lagi dan akhirnya nggak kelar-kelar deh satu blogpost. Dan akhirnya pun berujung malasss. Hahaha...

Malas itu emang nggak enak, beneran nggak enak. Urusan banyak yang nggak kelar bagaikan numpuk hutang. Maka dari itu biar nggak stress tingkat dewa akhirnya aku ngopi. Ngopi adalah salah satu pelampiasanku dikala pikiran ruwet.




Nggak jauh-jauh sih, cuma di depan gang masuk perumahanku. Aku ngajak suamiku beserta anakku yang masih belum genap 1 tahun untuk menikmati malam. Malam pukul 9 tepatnya, di tempat ngopi ini aku menumpahkan rasa.
Alhamdulillah anak dan suamiku bisa diajak kompromi, jika aku ingin me time dengan kopiku maka anakku diambil alih suamiku dan membiarkanku duduk sendiri bersama kopi panasku.


Memesan white coffee dan milo hangat. Sebenarnya aku tidak begitu suka white coffee, aku lebih suka kopi hitam. Entah seperti sakau kalau tidak menikmati kopi hitam dalam sehari. Yah... mau tidak mau pagi siang malam pokoknya harus ngopi. Nggak ngaruh kok sebenarnya ke jam tidur, karena aku tetap bisa tidur walaupun minum kopi di malam hari.


Tempat kopi ini hanya ada pukul 6 setelah maghrib, karena siang harinya tempat ini adalah tempat cuci mobil. Cuci mobilnya sendiri tutup servis pukul 5 sore, jadilah orang yang melihat kesempatan bisnis ini berani menyewa tempat yang cukup lebar.

Dengan modal proyektor para penikmat kopi ditempat ini bisa melihat acara TV atau film yang bisa ditonton. Kebanyakan film action atau paling tidak acara sepak bola. Namanya juga laki-laki ya pasti 2 acara itu yang menjadi primadona.


Sambil menunggu abang nasi goreng mengantar pesananku. Iya, aku pesan nasi goreng tanpa ayam dengan toping telor dadar. Disebelah warung kopi ini ada penjaja nasi goreng yang setiap malam mangkal di depan warung kopi ini. Harganya seporsi nasi goreng dengan toping telor dadar waktu itu 12ribu. Hmmm... lumayan lah, lumayan mahal menurutku. Biasanya aku dapat harga 10ribu :)
Nasi goreng yang aku pesan ini harganya lebih mahal 2 ribu udah rasanya biasa saja nggak ada gurih-gurihnya. Hehehe... emang kenyataan.


Pada akhirnya, walau nasi gorengnya nggak gurih tetap habis juga. Tanpa minum air putih dan hanya white coffee dan milo hangat milik suamiku yang menjadi minuman penutup setelah makan nasi goreng. Kami berlalu dari meja dan menuju kasir, cukup 8 ribu untuk membayar 2 jenis minuman itu.

Sebenarnya ada wifi di tempat itu tapi waktu itu belum bisa digunakan. Harus beli voucher sebesar 5 ribu terlebih dulu. Tapi aku nggak mau la wong datang ke warung kopi ini ingin menikmati wifi gratis kok malah disuruh bayar. Hahaha...


Salam,
Dwi Puspita

2 komentar:

  1. Ngopi malem2 itu emang menyenangkan, pas dgn suasana malam yg sepiii ;)

    BalasHapus
  2. Malam malam terakhir ramadhan pengennya minum kopi. Tapi kenapa yaa... Suka nggak ngaruh, tetep aja ngantuk!

    BalasHapus